Pages

Tuesday, May 25, 2010

Jackie O, We Love Her So

Gw suka vintage. Fashionnya, artisnya, musiknya, filmnya, semuanya. Menarik rasanya untuk mencoba keluar dari segala kenyamanan yang kita punya sekarang dan melihat seperti apa mereka hidup di jaman itu, di era pra-'70s. Di Indonesia, cewek-cewek hang-out pake kebaya. Belom ada yang namanya mall. Tukang pos masih laku, orang pacaran aja pake surat.

Ada dua tokoh yang hidup di era vintage yang selalu jadi idola gw. Audrey Hepburn dan Jacqueline Kennedy-Onassis.

Audrey Hepburn di film Breakfast At Tiffany's,
film yang mengangkatnya jadi seorang icon.

The Pretty Jackie O

Sekarang gw mau bahas soal Jackie O.

Terlahir dengan nama Jacqueline Lee Bouvier (1929-1994), si cantik ini kemudian ganti jadi Jacqueline Kennedy setelah menikah dengan Presiden Amerika, John F Kennedy. Gw nggak bisa ngebayangin gimana jadinya Amerika punya First Lady secantik dan semodis ini. Majalah fashion laku, kali ya?
Setelah kejadian penembakan terhadap suaminya, Jackie kemudian menikah dengan konglomerat Aristotle Onassis (Bill Gates-nya jaman dulu). Sejak itulah dia dijuluki Jackie O, Jackie Onassis.

Jackie ialah Lady Di versi jadul. Outfits yang dipakainya selalu jadi tren dan selalu jadi sorotan media fashion. Dengan wajah cantik dan mata kucingnya, semua baju kayaknya klop kalo dia yang pake.

Terinspirasi dari Jackie, gw akhirnya mendesign outfits ini di Looklet:

Jackie O, We Love Her So
Hat: Beyond Retro
Earring: Zanzloza Zmycken
Ring: Zanzloza Zmycken
Bracelet: Friis & Company
Brooch: Friis & Company
Mini Dress: Next
Heels: Graceland


Sebenernya nggak begitu mirip sama outfits yang dia pake sih. Tapi bahan mini dress-nya sama, cuma nggak ada lengannya. Topinya juga. Di Looklet nggak ada topi yang biasa dipake Jackie O.

Niatnya gw mau niru gaya dia yang begini loh:

Ini gaya khasnya Jackie O. Selain karena memang waktu itu, ya, outfits kayak gitulah yang ngetrend.

Anyway, penting nggak penting, "Jackie O, We Love Her So" itu diambil dari lirik lagunya Spice Girl yang judulnya Lady Is A Vamp.

Another Looklet Designs By Me

Ini design-design Looklet yang gw bikin barusan dan minggu kemaren. Errr... hari apa ya? Lupa.


You and Your Darkest Secret
Head band: Coest
Bracelet: Cornelia
Ring: Tree
Mini dress: Jessica Harris (keren banget dressnya!)
Short: Topshop (nyempil bgt)
Boots: Next Generation design Tero Palmroth (di Looklet, ini masih keluaran baru)
Tights: Bluefox (klo diliat lagi, kok agak mengganggu ya?)

Tiap orang punya dark side. Kadang saat seseorang ada dalam dark side-nya, auranya bukan item, tapi ungu. Justru saat seseorang berada dark side, di saat itulah dia berada dalam kondisi kontemplasi penuh.


Jossie, My Pussycat
Handbag: Next
Bracelet (yg di tangan kanan): Francesca Romana Diana
Necklace: Gold Digger
Bracelet (di tangan kiri): Tatty Devine
Mini Dress: Jumper fabriken (Cute! Retro banget!)
Heels: See by Chloe
Tights: Bluefox

Judulnya terinspirasi dari kartun tahun '60an, Jossie and The Pussycat yang kemudian diangkat ke "film orang" di tahun '90an. Bajunya nggak ada kaitannya sama sekali sama judulnya. Cuma pengen nampilin ambience "Go-Go Girl", tren fashion tahun 60an.



Work On Autumn
Briefcase: Fanny Ollas (bisa buat nyimpen doggy, siapa tau situ ngefans ama Paris Hilton)
Watch: Triwa
Skirt: Rita Saardi
Blouse: Ana Holtblad (beda designer tapi matching ama roknya)
Heels: Scarett
Tights: Bluefox

Di saat orang-orang jalan-jalan di taman menikmati bunga-bunga mekar, ternyata Anda harus masuk kerha. Bete, kan? Biar nggak bete, bawa saja tamannya ke baju Anda. Begitu juga dengan si bleki yang dengan tragis dijejelin di tas.
Yang jelas, baju ini nggak cocok buat orang Indonesia, karena di Indonesia nggak ada autumn, adanya musim duren.



Mama, Aku Mau Maen Ama Temen
Shoulderbag: Friis & Company
Bracelet: Sno of Sweden
Bracelet: Saturn Returns
Necklace: Sno of Sweden
Skirt: Tibi
Sweater: Armani Jeans
Sandals: Tiamo

Tanpa bracelet, kalung, dan tas, outfits ini akan cocok untuk dipakai ke warung, nyuapin anak majikan, atau minta garem ke tetangga.


If I Were A Boy
Sunglasses: Malene Birger
Backpack: Sandqvist
Jacket: Effort
Watch: Dilligaf
Bracelet: Cornelia
Shorts: Just Female
Bra: Hanky Panky
Boots: H&M

Design ini terinspirasi dari judul lagunya Beyonce. Sebenernya gw nggak begitu sreg sih sama backgroundnya, bahunya hadi kalah rame dan nggak begitu jelas detailnya. Anyway, background dipilihkan oleh si pacar.
Inti dari design ini, ya beginilah cewek kalo lagi bergaya kayak cowok. Bedanya, cowok nggak pake kutang.



Tarzan's Not Here!
Handbag: Luis Vuitton (tuh kan, nggak kapok-kapok pake handbag yang ini)
Ring: Vintage
Necklace: Cacharel
Bracelet: Friis & Company
Belt: Stoned and Waisted
Mini Dress: Zara
Heels: Next


Setelah hidup di kota, Jane kembali ke hutan untuk mencari Tarzan. Sayangnya, Tarzan tidak ada. Hutannya digusur buat real estate, Tarzan direkrut jadi kuli bangunan.



Color In Fuga
Beret: NK Damccessoarer
Handbag: Next
Bracelet: Vintage
Bracelet: Francesca Romana Diana
Necklace: 5Preview
Necklace: Tatty Devine (ada dua)
Dress: Hanne Bloch
Heels: Next
Tights: H&M

Fuga adalah kondisi dimana seorang penderita Multiple Personality Disorder alias kepribadian ganda, berada dalam kondisi di alam bawah sadarnya dan bertransformasi menjadi alter ego.
Hubungannya sama outfits ini? Nggak tau. Pengen aja judulnya begitu.




Trapped In A Time Machine
Briefcase: Kalika
Bracelet: Ziio
Vest: Alexis Mabille for LaRedoute
Mini Dress: Lipsy London
Heels: Scorett

SAYA SUKA VINTAGE!



Harrods, 1960
Sunglasses: Alexander McQueen
Scarf: Noa Noa
Handbag: Palmgrens
Watch: Emporio Armani
Bracelet: Vintage
Skirt: Hugo Boss
Mini Dress: Nina Jarebrink of Sweden
Heels: Bruberry

Proyek sok tahu.
Emang Harrods udah buka taun 1960?
Emang ini style taun 1960? 60 apa 50, hayoo?
Emang jaman segitu udah ada handbag yang kayak gitu?
Sok tau deh kamu.

1001 Jalan Menuju Bolos UTS

Jika kamu seorang mahasiswa, sedang UTS dan sedang tidak ingin ikut UTS, berikut alasan-alasannya:

1. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Kata dokter, itu bisa memicu epilepsi saya"

2. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Saya abis begadang nonton nickelodeon kid's choice award"

3. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Kata versace, seragam putih-item udah gak trend. Klo UTS pake dress, mau deh saya"

4. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Besok ada Silet episode spesial Anang-Syahrini"

5. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Saye nak antawr upin dan ipin main baysikal"

6. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. UTS diharamkan"

7. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. UNESCO mencanangkan Hari Anti UTS Sedunia"

8. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Saya udah lulus"

9. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Saya mau ngelurusin menara Pisa"

10. "Maaf pak, saya gak ikut UTS. Soal-soalnya nggak 9h4oLz"

Silakan mencoba.

Looklet Gallery. Made By Me

Di posting sebelumnya, gw ngobrolin soal Looklet. Inilah beberapa hasil design di Looklet page gw (mau liat selengkapnya? Klik di sini.)


Anda diundang ke hajatan di tempat tanpa AC? Ini solusinya.
Handbagnya juga bisa dipake buat ngebungkus kambing guling.



Judulnya nyindir banget. Ya, ini baju buat Anda yg agak bogel.



Tuh kan, dia lagi modelnya.
Tuh kan, itu lagi handbagnya,


Ingin terlihat invisible? Ini solusinya.


Choco Fondue. Oh, aku pengen jilatin modelnya.


Aku Cinderella 2010. Bajunya nggak mini kok, cuma menciut.



Queen Elizabeth II baru turun dari pesawat dan menyadari
ramuan awet mudanya berhasil.

Udah ah. Capek.

Apa? Kasih liat semua?

Liat page looklet gw aja, cyin.

Sini, Bajunya Aku Pakein...

Gw suka main Looklet.Looklet adalah sebuah fashion website dimana pengunjungnya bisa memadupadankan outfits dan apparelnya ke badan model yang disediakan. Ada segudang pilihan baju, aksesoris, model, sampai background dan efek gambar yang bisa dipilih. Gw main Looklet udah sekitar setahun. Sampe keranjingan. Yeah. Apalagi klo koneksi internetnya bagus.

Lewat Looklet ini, gw bisa melampiaskan ide-ide gw yang cuma bisa jadi draft gara-gara gw gak bisa masuk sekolah fashion. Ya, gw pengen jadi fashion designer. Dulu.

Sekarang, sejak jadi mahasiswa jurnalistik, gw pengen jadi fashion photographer atau fashion director. Lewat Looklet, gw bisa berlatih buat jadi keduanya.

Bukan cuma itu aja. Di Looklet, kita bisa liat banyak barang bagus.

Latest design by me. Perhatikan handbag di tangan kanan si model.

Dari semua design gw, ada dua yang paling sering dipake. Si model rambut pendek yang mukanya retro ini, sama handbag Luis Vuitton yang dia pegang. Somehow, sejak pertama gw liat handbag ini di Looklet, gw langsung jatuh hati.....

............tapi kok pas gambarnya digedein, jadi aneh ya??
Bulu-bulu di atasnya, ternyata emang bulu-bulu. Gw pikir itu frill. Kok jadi kayak ibu-ibu Yahudi yang pake mink gitu ya?

Wishlist hapus!

Buat pengguna Looklet pemula, ada dua hal yang harus diperhatikan:

1. Pastikan koneksi internet Anda lancar. Sangat lancar. Jika tidak, Anda akan mengalami hal yang saya alami sekarang. Empat kali mesti refresh halaman gara-gara koneksinya keputus mulu. Mungkin karena Looklet pake gambar yang formatnya flash, jadi butuh koneksi yang lancar banget buat bisa menampilkan dan menyimpan design.
2. Pastikan di belakang Anda tembok. Jangan ada yang melihat layar monitor Anda saat Anda meng-klik menu "Create New Look". Jangan sampai orang di belakang Anda mengira Anda sedang membuka situs porno. Inti dari Looklet ialah memakaikan pakaian kepada model. Kalo bajunya belom dipake, berarti...

Self-Revealing: Ya, (Gw Rasa) Gw Punya Bipolar

Oke, kali ini gw akan cerita soal gangguan bipolar yg gw punya.

Tarik napas panjang... Keluarkan...

Oke, gw siap.

(Gw rasa) gw punya bipolar.
Kenapa gw rasa? Karena keterangan ini hanya berdasarkan keterangan dari seorang psikiater yang gw datengin waktu gw kelas 3 SMP. Dia gak secara gamblang menyatakan kalo gw punya bipolar. Dia cuma bilang "cenderung". Tapi gw rasa gw bener-bener punya. Salahnya, gw nggak ikut saran si psikiater buat balik lagi konsultasi ke dia. Bokap gw nggak pernah ngebahas soal itu lagi setelah kunjungan pertama.

Awalnya gw datang ke psikiater yaitu waktu gw merasakan sakit di jantung gw tiap kali gw marah atau drop (nah ada kaitannya kan, ama postingan gw yang kemaren-kemaren?). Awalnya gw pikir cuma psikosomatis (info lebih jauh soal psikosomatis, klik di sini), karena gw ngerasain sakit cuma kalo lagi capek, marah, atau mentally drop. Ternyata, pas cek ke klinik, dokternya nyaranin buat pergi ke psikiater. Diduga, sakitnya gw ini diakibatkan karena gangguan secara psikologis.

Nah loh...

Akhirnya, datanglah gw ke psikiater. Gw curhat se-curhat-curhatnya ama psikiater yang ternyata om-nya temen sekolah gw. Dia bilang, gw ada kecenderungan bipolar. Dia baru bilang "cenderung", karena dia minta gw buat konsul lagi beberapa minggu dari situ.

Tapi sampe sekarang gw nggak pernah kesitu lagi. Bokap gw nggak percaya kalo gw "sakit". Walaupun yang bilang gitu ialah seorang psikiater.

Jadi, apakah bipolar itu?

Menurut website ini, bipolar disorder atau manic-depressive disorder adalah suatu kondisi yang dicirikan oleh episode depresi yang diselingi dengan periode manakala suasana hati dan energi sangat meningkat. begitu meningkatnya hingga melampaui batas normal suasana hati yang baik. Fase peningkatan ini disebut mania. Gejalanya mungkin mencakup berpikir dengan sangat cepat. Cerewet, dan penurunan kebutuhan untuk tidur. Bahkan, si penderita dapat terjaga selama berhari-hari tanpa tidur, tetapi tidak menunjukan tanda-tanda kehabisan energi. Gejala lain dari gangguan bipolar adalah perilaku yang sangat impulsif tanpa memikirkan konsekwensi.

Ya, gw pernah selama beberapa minggu tidur di atas jam 3 pagi. Fase itu pernah hilang, lalu mulai lagi beberapa minggu ini. Tapi hal paling menonjol yang gw rasain, orang-orang bipolar itu punya mood swing. Yes, mood gw suka maen ayun-ayunan. Nggak stabil. Semenit gw bisa ketawa-ketawa, semenit kemudian gw bisa nyekek orang. Tapi gw sendiri nggak tau apa yang bikin gw kayak gitu.

It's just like, "Aduh, laptop gw kena kentut. Ngambek dulu ah."

Yes, seriously.

Awalnya hal ini gw rahasiain dari semua orang selama bertahun-tahun. Tapi tahun ini gw dengan Pe-Denya mem-publish "Yes, (i guess) i have a bipolar."

Bahkan keluarga gw pun nggak pernah tau. Karena menurut gw, merekalah pemicunya.

Gw hidup di keluarga dimana bokap gw adalah decision-maker dari semua hal. Not only a decision-maker, he's also the greatest judge of us. Ya, kita emang harus selalu dengerin orang tua, tapi bukan berarti pendapat anak diabaikan kan? Di keluarga gw, itu hal lain. Entah kenapa, gw nggak bisa ngeluarin pendapat di rumah. It seems like, we, the kids, are always wrong. At least, in the lowest position.

Hal ini kemudian bikin gw jadi orang yang tertutup di rumah. Tapi setelah gw tau ada dunia luar, gw bisa jadi diri gw sendiri. It's as if, gw jadi pendiem di rumah, tapi nggak bisa diem di luar rumah. I love my school more than i love my home. Setidaknya, di sekolah atau di kampus banyak orang yang mau dengerin pendapat gw.

Hal ini juga yang memicu gw buat jadi seorang english debater. Thank God, sampe level national.

Kalo keluarga gw terbuka, mungkin gw nggak akan jadi national debater. Cukup menghibur. *sigh*

Keterbukaan gw mulai pol (apa ya, bahasanya yg enak?) setelah dua tahun belakangan ini. Thank God for giving me a very honest and nice guy in my side. Cuma dia yang mau dengerin semua cerita gw.

Sekarang, cita-cita gw cuma satu. One day, gw pengen jadi ibu yang baik buat anak-anak gw. Gw pengen mereka bisa bebas cerita apa aja ama gw. Ada apa di sekolah hari ini, gimana temennya yg kemaren kesenggol becak, atau gimana cowok yang suka nungguin dia di gerbang sekolah (sambil nyanyi, "malu aku malu... pada semut merah..." ). Gw nggak mau ada orang lain yang ngalamin hal yang sama kayak yang gw alamin. Everyone has the right to speak, to think, and to be listened.


Referensi:
http://forum.dudung.net/index.php?topic=11869.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikosomatisme

Marah VS Drop Menurut Ahli

Masih ingat postingan gw yg kemaren?

Di situ gw cuma nulis pendapat gw tentang perbedaan marah dan "drop. Sekarang kita lihat dari sudut pandang ilmiah, ya.

Kita akan berbicara serius di sini, saudara. Jadi siapkan notes dan pulpen Anda. Selesai tidak selesai, kumpulkan.

Dari sumber ini, dijelaskan bahwa menurut kacamata psikologi, marah ialah bagian dari emosi. Di antara sekian banyak emosi, seperti gembira dan sedih, marah dikategorikan sebagai emosi yang negatif. Sebagaimana yang diungkapkan psikolog Alva Handayani, penyebab marah berbeda-beda pada tiap orang, tapi umumnya terjadi karena frustasi, tersinggung, atau memang karena temperamen.

Nah, berarti cocok kan, sama kondisi temen gw kemaren, si D yg laptopnya lemot itu? Dia desperately-frustated karena laptop kesayangannya yg dia nina-boboin tiap malem, mendadak imbisil. Akhirnya, dia keluarin semua kosa kata hinaan yg udah dia pelajari selama 21 tahun belakangan ini.

Itu namanya marah.

Masih menurut sumber di atas, emosi seseorang selama ini dinilai dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Faktor lingkungan memang berpengaruh sebagai musabab sekaligus pemicu kemarahan seseorang, tetapi sebenarnya faktor lingkungan amat bergantung pada faktor internal, yaitu kestabilan emosi. Dalam lingkungan yang sama, dua orang berbeda bisa bereaksi berbeda dalam menghadapi masalah yang sama, bergantung pada kendali diri yang dimiliki. Orang yang ritme hidup dan denyut jantungnya lebih cepat, ketika dihadapkan pada situasi lebih lambat, dia akan stres dan mudah marah. Begitu pun sebaliknya, orang yang emosinya tenang dan lambat jika dia masuk ke situasi yang lebih cepat, dia akan cepat marah dan stres.

Nah, misalnya si temen gw ini seneng nonton Spongebob Squarepants versi editan yg di-dubbing pake kata-kata PAKYU atau ES-HOL. Waktu marah, dia akan mencaci-maki hal-hal yang bikin dia marah.
(anyway, beneran deh, temen gw ini sama kayak gw, seneng spongebob. Quote yg paling dia inget: "Aku Wumbo, kamu Wumbo, dia, mereka, semua Wumbo )

Beda lagi klo dia dibesarkan dalam lingkungan pecinta Cinta Fitri Fans Club. Kalo laptopnya rusak, pasti dia bakal nangis-nangis sambil jedotin kepalanya ke kepala orang sambil meluk laptopnya kenceng-kenceng dan teriak, "Kamu kenapaaaa??? Ini pasti karena Mischaaaa!!!"

Nah, sekarang kita pindah ke temen gw satu lagi. Si Y, yang inget mantannya. Menurut informasi yang diperoleh dari Psikologi Online, sama seperti marah, sedih juga bagian dari emosi.
Biasanya emosi sedih sangat dekat dengan depresi. Pembahasan sedih tidak akan lengkap tanpa membahas depresi. Namun, depresi bukanlah sedih, melainkan percampuran antara rasa sedih, pesimis, tanpa harapan, dan mungkin juga marah. Jadi, depresi adalah emosi yang kompleks. Sementara itu, sedih bisa dibilang merupakan emosi tunggal.

Duh, denger kata depresi jadi ngeri, ya.

Lalu apa yang bikin orang jadi sedih? Kita bersedih saat berpisah dari sesuatu yang kita sayangi. Entah itu berupa orang (keluarga kita, pasangan kita atau orang yang kita cintai dan kita kagumi diam-diam), barang (benda-benda kesayangan dari mulai barang koleksi sampai mobil dan rumah), atau binatang (anjing, kucing, burung, atau apapun piaraan kita). Kita juga merasa bersedih saat mengetahui ada yang menderita. Misalnya orang tertimpa bencana atau mengalami kesusahan hidup. Lalu kita bersedih karena merasa ditolak atau tidak disetujui. Misalnya lamaran cinta kita ditolak. Kemudian kita juga bersedih jika merasa tidak memiliki harapan. Misalnya tahu bahwa penyakit yang diderita sudah tidak dapat diobati.

Nah, jadi wajar kan, kalo ada sinetron yang nggak kelar-kelar? Selama tokoh protagonisnya blom bahagia, Anda akan disuguhi adegan nangis bombay terus, untuk selamanya, selamanya, selamanya nya nyaaa <--echo

Masih menurut Psikologi Online, sedih bersifat fungsional. Tidak melulu merugikan seperti yang dikira umumnya orang. Seseorang yang bersedih akan lebih tergerak untuk memberikan bantuan. Misalnya Anda merasa sedih mengetahui seorang anak yang ditinggal mati semua keluarganya karena tersapu tsunami. Tentunya Anda lebih mungkin untuk memberikan bantuan pada anak itu ketimbang bila Anda tidak bersedih. Pun pada saat Anda mengalami kesedihan, dan kesedihan Anda itu diketahui orang, maka orang akan berupaya memberikan bantuan. Misalnya saat Anda sedih ditinggal mati orangtua Anda, maka orang-orang akan membantu Anda saat itu. Pendek kata, sedih juga berguna.

Kalimat terakhir cukup kontemplatif ya? Bagaimana dengan Anda yang selama ini selalu mencari kebahagiaan?

Drop VS Marah

April 20, 2010

Hari ini gw liat dua orang temen gw lagi gak bagus emosinya. Dua-duanya cowok, dengan dua masalah berbeda. Temen yang pertama, drop gara-gara bermasalah sama mantannya. Temen yang kedua, marah gara-gara laptopnya yang dia namain Mary-Jane (sumpah demi pacaran ama Dimas Beck!) mulai lemot.

Oke, sebelum kita gosipin lebih lanjut, kita analisis dulu perbedaan kondisi emosi keduanya.

Temen gw yg pertama, sebut aja Y. Dia lagi bermasalah ama seorang cewek yang dia sayang banget, yang sekarang udah jadi mantannya. Walaupun gw gak tau masalah detailnya kayak apa, tp gw bisa liat klo dia drop bgt sekarang. Dikit-dikit ngerokok. Mukanya pucet. Dia yang biasanya ngocol dan dikit-dikit ketawa, sekarang lebih sering duduk diem. Duduk diem sambil nunduk lesu, bukan duduk diem nahan kentut.

Temen gw yg kedua, sebut aja D. Laptop yg biasa dia pake sehari-hari, sekarang mulai uzur. Entah berapa umurnya itu laptop, yg jelas tiap hari dia pake buat segala kebutuhannya. Ngerjain tugas, download film, ngesave koleksi gambar-gambar anime. Gara-gara ini, kerjaannya cuma ngedumel. Bukan "ngedumel" yang bahasa formalnya "menggerutu" ya, tapi mencaci-maki si Mary Jane kenceng-kenceng. Semua vocab bahasa cacian di otaknya dia keluarin.

Oke, sekarang kita tentuin perbedaan kondisi emosi keduanya. Si Y itu drop, sedangkan si D itu marah. Apa bedanya?

Sebutlah "drop" sebagai istilah buat suatu kondisi dimana seseorang merasa sedih atau kecewa. Kenapa gw pake istilah drop? Karena di saat seperti ini, kemampuan seseorang untuk merasakan bahagia sangat menurun. Orang-orang yg lagi drop biasanya merasa paling menderita, paling tersakiti, dan paling miskin sedunia (Caca Handika dong booo... )
Mereka biasanya kehilangan semangat untuk melakukan segala sesuatu.

Bertentangan dengan orang yg lg drop, orang yg lg marah justru semangat. Semangat buat banting barang, matahin leher orang, dan nyebut kata PAKYU 128 kali dalam satu detik. That's why, cara menghadapi orang yg lg drop beda ama yg lg marah.

Then, gw bilang ama mereka berdua,

"Ah, gw aja yg punya bipolar, gak gitu-gitu amat..."

dan gw tinggalin mereka berdua yg masih bengong gara-gara statement gw barusan.

Renungan Toilet

Dulu gw pernah jadi seorang blogger yg produktif. Produktif sekali. Tiap kali ada postingan baru, temen-temen sekelas gw langsung baca. Saat itu, gw jadi komentator untuk semua hal. Film, buku, sampai tumpukan tisu bekas ingus yang suatu hari tiba-tiba gw temuin di belakang TV di kamar gw.

Kemudian, seorang lelaki menghancurkan semangat gw untuk menulis.

Sekarang, walaupun gw udah gak pernah ada kontak lagi sama si lelaki itu, tapi semangat menulis gw belum juga balik. Gw cuma nulis kalo ada tugas dari dosen.

Anyway, si lelaki itu adalah pembaca setia blog gw. Sebut saja namanya Melati (toh gak bakal gw certain juga disini).

--------------

Dulu gw bisa nulis dengan berbagai cara.

Metode konvensional: duduk berjam-jam di depan komputer sambil nulis dan dengerin musik.

Metode semi-nonkonvensional: duduk berjam-jam di depan komputer, sambil nulis, sambil nonton film di TV, tiap ada iklan gw nulis (tentu saja, yg gw tulis adalah review dari film yang gw tonton. Salah satu korbannya: War of The World).

Metode sangat-nonkonvensional: bawa notes ke toilet.

Sumpah demi menang arisan rame-rame, toilet adalah tempat paling inspiratif di seluruh dunia.

Gak tau kenapa, sejak kehilangan kemampuan blogging, gw jadi gak bisa nulis. I mean, nulis yg kayak gini, yg curhat-curhat gak jelas gini. Nulis berita atau artikel sih, masih aman. Di depan laptop, gw cuma lancar main game. Di depan komputer, gw cuma bisa bengong. Di depan cowok ganteng, gw cuma bisa salto (loh?). Tapi di toilet, semua ide berhamburan keluar.

Gw pernah waktu lagi mandi tiba-tiba muncul ide cerita buat film mulai dari opening sampe jagoannya mati. Termasuk soundtrack dan adegan-adegannya. Bayangkan bagaimana sebuah film yang nantinya akan disaksikan selama kurang lebih 2 jam, hanya diciptakan dengan cara gosok-gosok sabun ke badan selama 10 menit saja! Kalo gw mandinya lebih lama, mungkin bakal muncul ide buat bikin negara sendiri.

Mungkin ini sebabnya kenapa kaum urban dan orang-orang kaya mendandani toiletnya secantik mungkin. Ada yang pake TV plasma, ada yang pake jendela gede menghadap ke pegunungan atau hutan, ada juga yang di ruang terbuka. Hal ini dilakukan supaya mereka bisa rileks setelah melalui hari yang panjang dan melelahkan. Bisa juga justru untuk menambah semangat dan menambah masukan ide kayak yg gw lakuin. Jadi sebenarnya apa yang membuat sebuah ruangan kecil dan (sebenarnya) kotor menjadi sebuah ruangan yang menenangkan? Bukan, bukan karena Anda akan merasa lega setelah “nyetor”.

Menurut gw, alasannya adalah karena hampir setiap kali kita ke toilet, kita sendirian. Walaupun Anda diantar seorang kawan untuk pup di sebuah toilet kecil di tengah hutan, pasti teman Anda tidak akan sudi menemani Anda di dalam toilet. Mau tidak mau, Anda harus sendirian di toilet. Ini bukan persoalan solidaritas, kawan. Memang sudah esensinya kalo mau boker gak usah ngajak-ngajak.

Ya, toilet merupakan tempat paling privat dan personal. Bukan kamar tidur, karena masih mungkin Anda ditemani orang di kamar tidur. Anda bisa berbagi kamar dengan adik, kakak, teman kostan, suami, istri, partner kumpul kebo, atau teman yang terpaksa menginap karena kehujanan. Tapi berbagi toilet di waktu yang bersamaan, mungkin jarang terjadi. Di toilet inilah seorang manusia belajar mandiri. Seorang penakut yang ditowel Mbak Kun aja kabur (yaeyalah, geblek), mau tidak mau harus sendirian. Justru di saat sendirian inilah seorang manusia dapat memanfaatkan hak asasinya yang paling esensial, berpikir. Di toilet, Anda dapat memikirkan segala macam hal, mulai dari berapa hari lagi odol Anda akan habis, atau kapan Inul jadi Perdana Menteri Inggris.

Sedikit bocoran, kenapa akhir-akhir ini gw sering telat ngumpulin tugas, salah satunya ialah karena gw lagi susah BAB. Makanya jarang ke toilet. Mudah-mudahan ada dosen yang baca curhatan gw ini.

Jadi, silakan dandani toilet Anda dan buatlah ruangan kecil di pojokan rumah itu sebagai tempat yang inspiratif dan kontemplatif. Biarkan pikiran anda mengalir seperti aliran air keran dan melayang seperti busa sabun yang ringan. Kalo perlu, buatlah toilet portable. Terima kasih.



P.S: Oh, nggak. Gw nulis ini di atas tempat tidur kok.

So welcome. Really.

Hi, world!

Standar.

Ini blog gw yg ke-sekian. Well, probably, isi blog ini merupakan forward dari dua blog gw yg lain, rerreadysti.multiply.com dan rerreadysti.wordpress.com

Kenapa mesti bikin banyak-banyak padahal isinya sama?

Well, starts from people's complaints about my Multiply blog. Beberapa temen nggak bisa buka Multiply gw karena kadang mesti log-in, which means mesti punya account Multiply dulu buat bisa liat. Ini biasa terjadi pada orang-orang yang suka browsing lewat handphone.

Well, enough of bullshit-ing. Time to start my blog.

Selamat membaca posting-posting (copy-an) di sini. FYI, this is really me, Rere who own those blogs above. Toh, ngapain juga orang duplikatin blog gw? I'm not Manohara.

Welcome to the jungle :)