Pages

Thursday, June 3, 2010

Kenapa Kamu Print Aku - Slip ATM

Tadi siang gw ke ATM. Beberapa hari sebelumnya, gw juga ke ATM. Minggu lalu juga.

Dari setiap kunjungan gw ke ATM, ada satu hal yang nggak pernah berubah. Tumpukan sampah kertas slip ATM.

Di dalam box ATM sebuah bank berinisial M.A.N.D.I.R.I di kampus gw, ada keranjang sampah kecil di samping kanan mesin ATM. Isinya jelas, kertas slip ATM yang numpuk sampai keluar keranjang.

Satu hal yang bikin gw heran, kenapa kertas-kertas itu bisa ada di disitu? I mean, kenapa dibuang? Setiap kali kita menarik uang di ATM, di layar akan muncul pertanyaan "Cetak Resi?" Kalau kita pilih iya, maka slip akan keluar. Kalau tidak, tinggal tunggu uang dan kartu keluar.


Cuma ilustrasi dari Google. Sumpah demi lulus kuliah minggu depan, nama gw bukan Adi Surya Putra.

Agak menggelitik juga untuk tahu apa tujuan mereka -para pembuang slip- mencetak resi (atau slip, atau anything you like)? Untuk dilihat sepintas kemudian dibuang? Bukankah tanpa melihat nominal di slip, mereka bisa melihat sisa rekening melalui layar ATM?

Setiap kali gw ambil uang di ATM, gw pasti cetak resi. Tapi kemudian resi itu gw simpan di dompet untuk evaluasi budget mingguan (anjrit parah kayaknya gw salah jurusan). Jadi, resi-resi yang gw print itu akan jadi sampah di akhir minggu atau akhir bulan.

Kalau mau lebay dikit, mbok ya dipikir toh itu kertas asalnya dari mana. Hutan kuas di Kalimantan dibabat, pohonnya dikuliti, diproses jadi kertas-kertas yang Anda buang wahai Tuan dan Puan, lalu hilanglah payung bumi Indonesia, menambah gerutuan Anda di bawah panas terik jalan raya. Sekian.

No comments:

Post a Comment