Pages

Tuesday, November 2, 2010

Song of The Day: November 2, 2010

Minggu lalu gw download albumnya Frau - "Starlit Carousel" dari Yes No Wave Music.

Pertama kali gw tau Frau dari Kick Andy yang membahas musisi-musisi indie. Di situ, Frau juga sempat memainkan hitsnya, "Mesin Penenun Hujan". Itu pertama kali gw liat perform dia dan langsung jatuh hati.

Leilani Hermiasih, mahasiswi antropologi UGM ini dikenal dengan nama Frau di panggung. Di semua lagunya, kita hanya akan dengar suara vokal dan dentingan piano. Ya, Frau memang pianis. Juga vokalis terbaik yang pernah gw dengar.

Mungkin ini lebay kali ya, tapi ini beneran, suara dia terdengar sangat jernih dari HP Nexian dan laptop Advan gw. Biasanya, kedua gadget kesayangan gw ini bobrok banget kalo soal sound. tapi begitu nyetel lagu-lagunya Frau, bener-bener jernih.

Sejak gw download album ini, music player gw cuma bolak-balik muter lagu-lagu Frau. Apalagi waktu lagi ngerjain proposal skripsi. Dari enam lagu di album debutnya ini, ada satu lagu yang paling gw suka.

Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta
di Luar Angkasa


Dalam lagu ini, Frau berduet dengan Ugoran Prasad, vokalis band Melancholic Bitch. Kalo nggak salah, lagu ini memang lagunya Melancholic Bitch. Pas gw denger versi aslinya, rasanya lebih relaxing yang versi Frau.

Walaupun di lagu ini terdengar jelas vokal yang kejar-kejaran antara Frau dan Ugoran, tapi aransemen yang smooth tapi tegas serta lirik yang "nendang" menjadi andalan di lagu ini.

Ya, gw suka banget sama liriknya.

Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta
di Luar Angkasa
(Frau feat.Ugoran Prasad) 

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan
Di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal, gelap membeku
Sungguh, peta melesap dan udara yang terbakar jauh

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu
menarilah di jauh permukaan

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu
menarilah di jauh permukaan

Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang,
karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa



P.S: Kesekian kalinya gw denger lagu ini, gw sampe nangis :')

No comments:

Post a Comment