Pages

Tuesday, October 19, 2010

Books I'm Reading

  • Maya - Jostein Gaarder

Ini novel Jostein Gaarder kedua yang gw baca setelah Dunia Sophie. Itupun gw baca Dunia Sophie cuma buat menuhin tugas mata kuliah Filsafat Komunikasi.

Seperti biasa, Jostein Gaarder menyajikan pengetahuan filsafat dalam cara yang berbeda, yaitu digabungkan dalam alur cerita fiksi. Saat membacanya, ada dua kemungkinan respon Anda saat membacanya. Bagi Anda yang senang membaca novel dan tulisan fiksi, buku ini dapat secara diam-diam memberikan Anda perkuliahan yang menyenangkan mengenai filsafat. Tapi jika Anda suka novel tapi benci kuliah, buku ini akan "menipu" Anda. Bagaimana tidak, Anda yang awalnya kegirangan setelah dapat bacaan baru, mungkin akan melempar buku ini ke muka teman di sebelah Anda, karena ternyata Anda tengah berada dalam mata kuliah filsafat "terselubung".

FYI, respon yang kedua terjadi pada gw. Gw pikir itu novel biasa, ternyata buku pelajaran. Sh*t.

Dalam buku ini, Gaarder merangkum proses panjang kehadiran dan evolusi manusia hingga menuju pada kesadaran manusia. Proses ini dikemas dalam dialog-dialog apik para tokohnya. Tak hanya filsafat, Gaarder juga menyuntikkan ilmu science, spiritual, misteri, hingga cinta. Sounds complicated, huh? It is. For me, at least.

Tapi berhubung gw kalo baca buku suka loncat-loncat (bacanya, bukan gwnya yang loncat-loncat), jadi jangan tanya tokoh-tokoh di sini siapa aja. Gw nggak apal, beneran. Karena gw cuma baca quotes-nya yang bagus-bagus dan bikin mikir. Semua quotes yang diselipkan dalam cerita dirangkum dalam chapter Manifesto di halaman-halaman terakhir.

Ini quotes yang paling gw suka:

Ada sebuah dunia. Dari segi probabilitas, hal ini nyaris mustahil. Akan jauh lebih mungkin jika, secara kebetulan, tidak ada apa pun. Dengan begitu, setidaknya tak ada satu orang pun yang akan menanyakan mengapa tidak ada apa pun. (Gaarder, 2008: 74)

Berikut beberapa quotes lain yang ada di buku ini:


Kita melahirkan dan dilahirkan oleh sebuah jiwa yang tak kita kenal. Ketika teka-teki itu berdiri pada kedua kakinya tanpa dapat terpecahkan, itulah giliran kita. Ketika impian mencubit lengannya sendiri tanpa terbangun, itulah kita. Karena kita adalah teka-teki yang tak teterka siapa pun. Kita adalah dongeng yang terperangkap dalam khayalannya sendiri. Kita adalah apa yang terus berjalan tanpa pernah tiba pada pengertian. (Gaarder, 2008: 437)
Jika Tuhan memang ada, tidak hanya ia ulung meninggalkan jejak. Lebih dari segalanya, ia ahli menyembunyikan diri. (Gaarder, 2008: 433)
Ketika kita mati--saat adegan-adegan telah terekam dalam pita seluloid dan dekor telah dilepas dan dibakar--kita adalah arwah dalam ingatan keturunan kita. Kemudian kita adalah hantu, Sayangku, kemudian kita adalah mitos. Tetapi, kita masih bersama, kita masih merupakan masa lalu yang bersana, kita adalah masa lalu yang jauh. Di balik kubah masa lalu yang misterius, aku masih mendengar suaramu. (Gaarder, 2008: 451)

  • A First Look At Communication Theory - Em Griffin


If you really know me, you should've known that it's almost impossible if i read this book.

Temen-temen gw taunya gw cuma suka baca komik konyol kayak Kariage Kun atau Crayon Shinchan, atau baca majalah fashion. It's a whole truth, i admit. Gw juga ngaku kalo gw baca ini cuma demi tugas proposal skripsi. Aaaaaarrgggh......!!!

For God sake, gw sangat sangat sangat lemah dalam hal teori, di bidang apapun. Gw adalah mahasiswa Komunikasi Jurnalistik semester 7, tapi gw nggak tau apa itu Teori Jarum Hipodermik. Gw tau itu teori komunikasi yang dasar banget, tapi sumpah gw nggak tau itu apa.

Teori-teori yang gw hapal cuma teori yang pernah gw pake kalo presentasi. Beneran.

Nggak cuma teori, tapi gw juga lemah dalam hal grammar. Bahasa apapun, bahkan bahasa Indonesia. Mungkin karena memang grammar itu masih bagian dari teori juga kali ya. Kayaknya sifat gw yang suka seenak jidat, slengean dan nyeleneh yang jadi penyebab kenapa gw nggak mudeng sama teori-teorian.

Back to the point.

Walaupun buku ini full english, tapi dikemas dalam bahasa yang enak dan contoh-contoh kasus yang gampang dicerna. Gw paling suka karikatur dan potongan comic strip yang jadi penunjang materi di buku ini.

Gw harap buku ini akan sangat sangat sangat membantu gw yang goblok teori ini. Amin. Tolong Rere ya Allah.

No comments:

Post a Comment