Pages

Wednesday, October 20, 2010

Kemiskinan di Indonesia Menurun Benar-Benar FAKTA. Ini Dia Penyebabnya.

Kata Pak Be-Ye, angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu tinggi. Jumlah orang miskin sudah berkurang. Percaya nggak? Mesti percaya dong. Ini faktor-faktor penyebabnya:

1. Pemerintah kita baik hati dan tidak sombong

Yang penting kebagian. Kualitas mah urusan belakangan
Yang penting kebagian. kualitas mah urusan belakangan.

Waktu rakyat miskin kelaparan, pemerintah segera menggelar pembagian beras raskin. Rakyat miskin berkumpul di tempat pembagian beras raskin. Orang yang ngantri sampai ratusan, beras yang dibagiin cuma sedikit. Banyak kutunya, lagi. Seminggu beras habis, rakyat miskin kelaparan lagi. Terus puasa sampe mati.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

2. Orang kaya di Indonesia sangat dermawan

Lho? Mbah, jangan semaput dulu, zakatnya belum dibagiin!
Lho? Mbah, jangan semaput dulu. Zakatnya belum dibagiin!

Lebaran tiba, orang-orang kaya bagi-bagi duit. Rakyat miskinnya ada ribuan, kupon zakatnya cuma puluhan. Yang nggak kebagian kupon nekat ikut antri. Rakyat miskin desek-desekan, gencet-gencetan, sebagian tumbang, keinjek-injek, susah napas, mati.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

3. Presiden kita seorang musisi handal

Dukung saya jadi vokalis baru Kerispatih!
Dukung saya jadi vokalis baru Kerispatih!

Didukung artis-artis ternama ibu kota, Pak Be-Ye sukses me-launching albumnya. Para artis bikin promo tour ke berbagai kota (Pak BeYe-nya nggak ikut, sibuk!), manggung gratisan. Rakyat miskin yang kekurangan hiburan terpaksa nonton karena nggak ada hiburan apa-apa lagi. Ternyata lagu-lagunya berisi rayuan gombal. Mendadak jumlah rakyat miskin penderita penyakit hati (bukan liver) meningkat. Rakyat miskin kecewa, lempar kaset SBY ke kepala tetangganya, terjadilah tawuran antar warga yang memakan korban jiwa.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

4. Rumah Sakit di Indonesia didesain dengan konsep arsitektur minimalis

Sabar ya mas, bentar lagi juga dipanggil...
Sabar ya mas, bentar lagi juga dipanggil...

Akibatnya, banyak pasien yang mesti dirawat di lorong. Ini berlaku buat rakyat miskin yang nggak sanggup bayar kamar VIP. Waktu lorong udah penuh, yang baru mau masuk terpaksa ditolak. Rakyat miskin dioper-oper ke beberapa rumah sakit, sakitnya tambah parah tapi nggak juga diobatin. Akhirnya mati di jalan.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

5. Pemerintah mencanangkan program "Memasyarakatkan Olahraga, Mengolahragakan Masyarakat"

Besok-besok kita pedicure, ya cyin...
Besok-besok kita pedicure , ya cyin...

Program ini terlaksana berkat kenaikan ongkos transportasi. Rakyat miskin yang biasanya kemana-mana naik angkutan umum, sekarang jalan kaki. Kecapean di jalan, mau beli minum nggak ada duit, tahan haus dan lapar sampai tujuan, di tengah jalan mati dengan kaki melepuh.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

6. Pemerintah melindungi aset sumber daya alam Indonesia

Latihan bakar petasan buat tahun baru ya?
Latihan bakar petasan buat tahun baru ya?

(katanya) jumlah minyak di perut bumi semakin menyusut. Makanya, harus diimbangi dengan kenaikan harga BBM. Rakyat miskin yang biasanya isi bensin murni di SPBU, sekarang mesti beli bensin oplosan di kios bensin di pinggir jalan. Bensin dioplos pake bahan berbahaya, mesin rusak, konslet, motor kreditan satu-staunya jadi kebakar di tengah jalan. Rakyat miskin mati kebakar di atas motornya sendiri.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

7. Pemerintah Indonesia sangat hemat listrik

Ada yang kebakaran, ayo kita nebeng bakar jagung!
Ada yang kebakaran. Ayo kita nebeng bakar jagung!

Listrik mati mulu, kenaikan tarif listrik jalan terus. Rakyat miskin langsung ke warung beli lilin. Rakyat miskin ketiduran, lilin jatuh, rumah kebakaran, rakyat miskin mati kebakar di rumahnya sendiri.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

8. Pemerintah mencanangkan program "Back to Nature"

Kalo liat yang kuning-kuning di air, cuekin aja ya.
Kalo liat yang kuning-kuning di air, cuekin aja ya!

Maksudnya, kita harus menggunakan bahan-bahan dari alam sekitar. Untuk mendukung program ini, pemerintah bikin aliran PDAM jadi macet, air keluar seminggu sekali, tapi kenaikan tarif jalan terus. Akhirnya, rakyat miskin mandi di sungai, nyuci di sungai, minum pakai air sungai, terus kena malaria, kena muntaber, kena DBD. Rakyat miskin ditolak di rumah sakit, akhirnya mati di jalan.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

9. Pemerintah menjunjung tinggi kebersamaan

Ayamnya ikut dihajar juga nggak?
Ayamnya ikut dihajar juga nggak?

Karena pemerintah bilang kita harus menjunjung tinggi kebersamaan, maka semua barang adalah milik bersama. Rakyat miskin kelaparan, potong ayam punya tetangga. Rakyat miskin digebukin, muka bonyok, disiram bensin, dibakar massa. Rakyat miskin mati karena mengambil barang milik bersama. Bukan nyolong kan?

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

10. Pemerintah meningkatkan laju ekspor

Mas, diobral mas... Buat bayar sekolah anak...
Mas, diobral mas... Buat bayar sekolah anak...

Ekspor apa aja, termasuk tenaga kerja. Diiming-imingi gaji besar, rakyat miskin mau aja kerja di luar negeri. Baru nyampe bandara, duitnya abis ditipu sama cukong. Bingung mau pulang kemana, rakyat miskin ditawarin kerja di diskotik. Rakyat miskin kerja di industri prostitusi, nggak sanggup menuhin target dari si "Mami"-nya, rakyat miskin digebukin preman suruhan si "Mami", terus mati di rumah bordil.

Rakyat miskin mati, angka kemiskinan berkurang.

Nah, makanya pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tinggi. Jumlah orang kaya sih tetep stabil, cuma orang miskinnya aja yang berkurang gara-gara udah nggak tahan hidup.

Lanjutkan? Lanjutkan, jangan?

No comments:

Post a Comment